Jika ingin mempelajari bagaimana metabolismenya di tubuh, ada baiknya sebelum itu kita harus mengenal terlebih dahulu bagaimana struktur protein. Zat ini sendiri diketahui merupakan salah satu zat kebutuhan utama tubuh kita selain darikarbohidrat, lemak, air, dan elektrolit. Sel-sel dalam tubuh kita selain sebagian besar mengandung air juga mengandung zat protein. Besar kandungannya adalah 10 hingga 20 persen dari massa sel. Mengenai jenisnya, dapat dibagi menjadi tipe struktural dan tipe fungsional.
Protein Struktural
Terdapat dalam sel terutama dalam bentuk filamen panjang yang merupakan polimer dari banyak unit molekul protein. Salah satu kegunaan filamen intrasel tersebut yang terpenting adalah untuk membentuk mikrotubulus yang merupakan sitoskeleton organel sel seperti silia, akson saraf, gelendong mitosis pada sel yang sedang bermitosis dan sebuah massa tubulus berfilamen tipis dengan pola yang tidak teratur dan menahan bagian-bagian dari sitoplasma dan nukleoplasama agar tetap berada di konpartemen keduanya masing-masing. Di ruang ekstrasel, struktur protein yang berfibril terutama dijumpai pada serat kolagen dan elastin jaringan ikat padat, dinding pembuluh darah, tendon, ligamentum, dan sebagainya.
Protein Fungsional
Sedangkan protein jenis ini berbeda sepenuhnya, biasanya terdiri dari kombinasi beberapa molekul dalam tubulus-globulus. Struktur protein jenis ini terutama merupakan enzim sel dan tidak seperti protein berfibril. Protein fungsional sering berpindah-pindah dalam cairan sel. Banyak juga yang melekat pada bentukan bermembran dalam sel. Enzim berhubungan langsung dengan zat lain dalam cairan sel dan dengan demikian, membantu terjadinya reaksi-reaksi kimia intrasel yang spesifik.Contoh dari reaksi yang dimaksud adalah seperti reaksi kimia yang memecah glukosa menjadi komponen penyusunnnya dan kemudian menggabungkan komponen tersebut dengan oksigen untuk membentuk karbondioksida dan air, yang secara bersamaan menghasilkan energi yang diperlukan untuk fungsi sel, semuanya diperantari oleh serangkaian enzim.
Tingkatan Struktur Protein
Sebagai hirarki, ada empat tingkatan dari struktur zat ini. Yang pertama adalah struktur primer atau tingkat satu dimana merupakan urutam asam amino penyusun protein yang dihubungkan melalui ikatan peptida. Selanjutnya struktur sekunder atau tingkat dua merupakan bentukan tiga dimensi lokal dari berbagai rangkaian asam amino pada protein yang distabilkan oleh ikatan hidrogen. Contoh bentukan tingkat dua ini adalah alpha helix, beta-sheet, beta-turn, dan gamma-turn. Tingkatan selanjutnya adalah struktur tersier merupakan gabungan dari aneka ragam dari tingkat dua atau struktur sekunder. Bentuknya berupa gumpalan. Beberapa molekul dapat berinteraksi tanpa ikatan kovalen membentuk oligomer yang stabil. Dan yang terakhir adalan struktur kuarterner atau dapat disebut sebagai struktur tingkat empat. Salah satu struktur protein ini yang terkenal adalah insulin.